
KATURI NEWS – Sabtu malam, 6 Desember 2025 waktu setempat, sebuah gempa besar melanda wilayah pegunungan yang membentang di perbatasan negara bagian Alaska (Amerika Serikat) dan wilayah Yukon (Kanada). Menurut data dari U.S. Geological Survey (USGS), gempa tersebut berkekuatan magnitudo 7,0.
Episentrum gempa tercatat berada di dekat kota kecil Yakutat, Alaska — sekitar 90 kilometer arah utara-timur laut Yakutat. Kedalaman gempa relatif dangkal, yaitu sekitar 10 kilometer — sebuah faktor yang membuat guncangan lebih terasa di permukaan.
Rangkaian Gempa Susulan
Tak lama setelah gempa utama, sejumlah besar gempa susulan dilaporkan. Dalam hitungan menit hingga tiga jam berikutnya, tercatat lebih dari 20 — bahkan hingga 30 gempa susulan dengan magnitudo beragam, mulai dari sekitar 5,1 hingga 3,3.
Menurut para seismolog, gempa ini kemungkinan besar terkait dengan sistem patahan di kawasan tersebut — yang dipercaya sebagai bagian dari sistem patahan Fairweather Fault System, atau cabang utara dari sistem tersebut. Ahli gempa dari lembaga terkait memperingatkan bahwa gempa dengan magnitudo sebesar ini bisa memicu “ground failures” — retakan atau longsor tanah — meski saat ini belum ada laporan kerusakan besar.
Dampak: Getaran Terasa Luas, Tapi Kerusakan Minim
Meskipun gempa cukup kuat, wilayah episentrum berada di area yang sangat terpencil dan jarang penduduk — hal ini membantu menekan potensi dampak.
Beberapa laporan dari komunitas di sekitar wilayah Yukon dan Alaska menyebut bahwa guncangan terasa cukup lama — ada yang merasakan getaran selama 15–20 detik. Di beberapa rumah, benda kecil sempat jatuh dari rak. Namun, sejauh ini tidak ada laporan cedera atau kerusakan bangunan besar.
Pejabat setempat, termasuk polisi di wilayah Alaska, menyatakan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan kerusakan signifikan maupun korban jiwa.
Mengapa Gempa Ini Terjadi di Sana
Wilayah perbatasan Alaska–Yukon termasuk dalam salah satu zona seismik aktif di Amerika Utara, di mana lempeng tektonik bergerak dan menekan satu sama lain. Patahan Fairweather — bagian dari sistem patahan besar — dikenal dapat menghasilkan gempa kuat.
Gempa kali ini kemungkinan terjadi akibat pergeseran pada salah satu cabang patahan di area tersebut. Kombinasi kedalaman dangkal dan mekanisme patahan menyebabkan getaran terasa cukup signifikan dalam radius ratusan mil.
Situasi dan Pemantauan Selanjutnya
Para ilmuwan dan otoritas setempat terus memantau aktivitas gempa susulan. Menurut pernyataan dari lembaga seismologi Alaska, mereka memperkirakan deretan gempa susulan kemungkinan masih berlanjut dalam beberapa hari ke depan, tergantung dinamika patahan.
Meskipun belum ada tsunami atau peringatan darurat dikeluarkan, saat ini warga di kawasan pesisir dan hilir pun dianjurkan tetap waspada terhadap kemungkinan longsor atau pergerakan tanah — potensi risiko yang kerap mengikuti gempa besar di zona patahan gunung dan pegunungan.
Kesimpulan
Gempa berkekuatan 7,0 yang mengguncang perbatasan Alaska–Yukon pada 6 Desember 2025 mengingatkan kembali bahwa wilayah tersebut adalah bagian dari zona tektonik aktif. Meskipun kekuatannya besar, lokasi yang terpencil berhasil menyelamatkan dari akibat paling fatal — saat ini tidak ada laporan korban atau kerusakan serius. Namun rangkaian susulan gempa dan potensi risiko longsor atau retakan tanah membuat pemantauan dan kewaspadaan tetap sangat penting.
