
KATURI HOT – Pada Rabu malam, 3 Desember 2025 sekitar pukul 22.15 WIB, sebuah kecelakaan maut mengguncang Kota Semarang. Sebuah mobil jenis Hyundai Creta warna putih, dikendarai seorang wanita Warga Negara Asing (WNA) asal Tiongkok, menabrak dua sepeda motor di Jalan Abdulrahmansaleh, Kecamatan Semarang Barat. Kedua motor — satu Honda Beat warna hitam dan satu Honda PCX warna merah — melaju dari arah berlawanan saat mobil tiba-tiba oleng ke kanan.
Akibat kecelakaan itu, satu pengendara motor, yakni Putri DT (23), tewas. Ia mengalami luka di dada dan meninggal saat menjalani perawatan di RS Samsoe Hidajat, Semarang. Pengendara motor lain, Mei RD (18), disebut sebagai penumpang/teman dalam motor PCX yang terlibat dalam insiden — namun korban luka berat adalah Putri DT.
Pelaku: WNA Asal China, Diduga Mabuk, dan Karyawan di Cirebon
Pengemudi mobil tersebut diidentifikasi sebagai Wu Lili, seorang WNA asal China. Ia memegang Izin Tinggal Terbatas (ITAS) yang berlaku sampai 14 Oktober 2026, dan diketahui bekerja di sebuah perusahaan di Cirebon.
Menurut keterangan polisi, dugaan awal menyebut bahwa Wu Lili mengemudi dalam pengaruh alkohol, sehingga hilang konsentrasi sebelum mobilnya oleng dan menabrak motor.
Setelah kecelakaan, beredar video di media sosial yang menunjukkan Wu Lili mengamuk — terlihat emosi, menolak diamankan, dan bersitegang dengan pengendara ojek online serta petugas. Video ini awalnya diunggah oleh akun @kejadiansmg, kemudian viral luas di media sosial.
Penanganan Hukum: Polisi Gali Fakta, Pelaku Belum Ditahan
Pihak Polrestabes Semarang menyatakan bahwa penyidikan masih berlangsung. Penyidik sedang mengumpulkan saksi dan bukti untuk menguatkan peristiwa — termasuk pemeriksaan saksi, olah TKP, serta menunggu hasil pemeriksaan medis untuk memastikan apakah benar pelaku dalam keadaan mabuk saat mengemudi.
Meski demikian, hingga kini pelaku belum ditahan. Alasan polisi, penyidikan dan gelar perkara belum rampung, sehingga masih menunggu hasil pemeriksaan lengkap.
Sebelumnya, pihak Kantor Imigrasi Semarang turut menyampaikan bahwa proses penegakan hukum berada di bawah kewenangan polisi, sedangkan Imigrasi akan membantu jika diperlukan, terutama menyangkut status tinggal dan tindakan administratif lanjutan.
Respons Publik & Dampak Sosial
Kecelakaan ini langsung menjadi viral di media sosial, tidak hanya karena korban tewas, tetapi juga karena reaksi emosional pengemudi WNA yang terekam dalam video — sejumlah pengguna media sosial mengungkap kekesalan mereka terhadap sikap tersebut. Banyak warganet mempertanyakan latar belakang kejadian, legalitas tinggal WNA, serta betapa rentannya keselamatan lalu lintas jika pelaku asing menyerempet regulasi dengan kelalaian seperti ini.
Lebih jauh, insiden ini menimbulkan pertanyaan soal pengawasan terhadap WNA yang bekerja di luar domisili resmi — dalam hal ini, pelaku tercatat tinggal di Cirebon, jauh dari lokasi kejadian di Semarang — serta bagaimana regulasi mengenai izin tinggal dan pengawasan perilaku mereka di Indonesia, terutama jika melibatkan kendaraan bermotor.
Di sisi lain keluarga korban dan masyarakat setempat berharap agar proses hukum berjalan transparan dan adil — dengan hukuman tegas bila terbukti unsur pidana seperti pengemudi dalam pengaruh alkohol.
Catatan & Poin Penting
- Korban tewas adalah warga lokal, bukan WNA; hal ini meningkatkan sensitivitas sosial terhadap kasus.
- Pelaku adalah WNA asal China, kerja di Cirebon; menunjukkan bahwa peredaran WNA dan mobilitas mereka antarkota menjadi perhatian dalam aspek regulasi dan pengawasan.
- Dugaan mabuk saat mengemudi menjadi faktor utama kecelakaan — menegaskan kembali pentingnya regulasi dan penegakan hukum terhadap pengemudi, baik warga negara maupun asing.
- Proses hukum masih berlangsung; publik menanti hasil penyidikan dan sikap tegas dari aparat untuk menjaga kepercayaan dan keadilan.
