
Patung Sukarno di Alun-Alun Indramayu Rusak: Kronologi, Penyebab, dan Tanggapan Pemkab
KATURI HOT – Patung Presiden Pertama Republik Indonesia, Sukarno, yang berdiri tegak di Alun-Alun Indramayu, baru-baru ini menjadi sorotan publik setelah sebuah video viral menunjukkan kerusakan pada bagian leher patung tersebut — tampak miring dan retak. Insiden ini menimbulkan keprihatinan warga karena patung Sukarno bukan hanya elemen estetika, tetapi juga simbol historis dan kebanggaan lokal.
Kronologi Kejadian
Menurut penjelasan dari Plt Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas Perumahan dan Permukiman (Diskimrum) Kabupaten Indramayu, Krisdiantoro, kerusakan tersebut terjadi pada Kamis, 13 November 2025, sekitar sore hari.
Penyebab langsung kerusakan, menurut Krisdiantoro, adalah tenda acara yang roboh. Tenda tersebut merupakan bagian dari panggung dalam acara pelantikan PPPK Paruh Waktu yang digelar di alun-alun. Karena angin kencang, tenda roboh dan menimpa patung Sukarno, khususnya di bagian leher dan kepala.
Tanggapan Pemerintah Daerah
Segera setelah insiden, Pemkab Indramayu angkat bicara. Bupati Lucky Hakim memastikan bahwa patung Sukarno sudah dicopot sementara untuk diperbaiki. Ia menjelaskan bahwa tenda memang masih berdiri hingga sore hari saat angin datang, dan akhirnya roboh mengenai patung.
Lebih lanjut, perawatan sementara juga mencakup patung Mohammad Hatta, yang berada di samping patung Sukarno. Menurut keterangan, kedua patung akan diturunkan agar perbaikan bisa dilakukan secara menyeluruh.
Krisdiantoro menambahkan bahwa pihaknya sedang menelusuri siapa pengrajin asli pembuat patung tersebut agar restorasi bisa dilakukan dengan presisi. Beliau menyatakan bahwa perbaikan idealnya dilakukan oleh perajin yang sama dengan pembuat awal, agar bentuk dan sambungan tetap otentik dan tidak merusak karakter patung semula.
Tidak hanya itu, Krisdiantoro menjelaskan bahwa patung Sukarno dibuat pada tahun 2023 oleh Dinas Kimrum Kabupaten Indramayu dengan bahan tembaga, sehingga perbaikannya harus dilakukan dengan cukup hati-hati agar material tidak rusak lebih parah.
Reaksi Publik
Video kerusakan patung ini dengan cepat menyebar di media sosial dan menimbulkan reaksi beragam dari warga. Banyak yang mempertanyakan kualitas pengerjaan patung tersebut dan alasan mengapa tenda acara dibiarkan berdiri hingga sore, padahal cuaca buruk sempat diperingatkan.
Beberapa warganet juga mengkritik prioritas penggunaan anggaran, menyatakan bahwa dana yang dialokasikan untuk patung bisa saja digunakan untuk fasilitas publik lain yang lebih mendesak.
Analisis Masalah
- Desain dan Lokasi Patung
Patung Sukarno dan Hatta di alun-alun Indramayu merupakan simbol penting dalam identitas kota. Karena berada di ruang publik, keberadaannya harus dijaga dengan baik. Namun ketika elemen dekoratif seperti tenda kegiatan publik dipasang dekat patung, risiko kerusakan harus dipertimbangkan secara matang. - Pemilihan Material
Material tembaga, seperti yang digunakan untuk patung Sukarno, memang elegan dan tahan lama, tetapi juga sensitif terhadap benturan keras karena sifatnya padat. Bila terkena benturan tenda berat akibat angin, bagian sambungan dan titik leher bisa retak dan lemah. - Manajemen Risiko Acara Publik
Insiden ini mengingatkan pentingnya manajemen risiko pada acara publik, terutama yang diselenggarakan di alun-alun atau area terbuka dengan patung atau struktur publik lainnya. Panitia acara harus lebih waspada terhadap kondisi cuaca dan pemasangan tenda, agar tidak menimbulkan kerusakan pada aset publik. - Pemeliharaan dan Restorasi
Mencopot patung untuk perbaikan adalah langkah tepat. Namun, pemulihan harus dilakukan oleh tenaga profesional dan – bila memungkinkan – pengrajin asli agar karakter patung tetap terjaga. Selain itu, evaluasi struktur penahan patung juga perlu dilakukan agar kerusakan serupa tidak terulang.
Rencana Perbaikan
- Patung Sukarno dan Hatta telah diturunkan sementara dari alun-alun untuk diperbaiki.
- Pemkab bersama Diskimrum tengah mencari pengrajin asli pembuat patung agar restorasi bisa dilakukan secara akurat.
- Untuk sementara, perawatan dan perbaikan akan difokuskan pada sambungan kepala dan leher, serta memperkuat titik penahan agar lebih stabil saat terkena angin atau beban eksternal.
- Pemkab kemungkinan akan meninjau kembali SOP penggunaan alun-alun untuk acara publik, terutama terkait pemasangan tenda dan evaluasi risiko terkait cuaca, guna mencegah insiden serupa di masa depan.
Simbolisme dan Makna
Patung Sukarno di Alun-Alun Indramayu bukan hanya elemen dekoratif, melainkan ikon kebanggaan dan simbol perjuangan kemerdekaan. Kerusakan pada patung ini menjadi sinyal bahwa pemeliharaan warisan sejarah memerlukan perhatian serius dari pemerintah daerah dan masyarakat. Restorasi bukan sekadar memperbaiki fisik, tetapi juga mempertahankan nilai-nilai yang diwakili oleh tokoh presiden pertama Indonesia.
Penutup
Kejadian miringnya leher patung Sukarno di Indramayu memang menimbulkan kegaduhan, tetapi respons cepat Pemkab — dengan mencopot patung dan merencanakan perbaikan — menunjukkan komitmen terhadap pemeliharaan monumen publik. Tantangan ke depan adalah memastikan bahwa pengelolaan ruang publik, terutama dalam hal acara dan pemasangan struktur sementara, tidak mengorbankan aset sejarah dan budaya.
Kasus ini menjadi pengingat penting bahwa setiap monumen publik harus dirawat dengan baik dan dilindungi dari risiko eksternal, agar tetap menjadi warisan yang mendidik dan menginspirasi bagi generasi mendatang.
