
KATURI SPORT – Pelatih kepala Manchester City, Pep Guardiola, kembali dibuat terperangah oleh kehebatan mesin golnya, Erling Haaland. Kali ini, pujian tak hanya terlontar, tetapi juga disertai dengan pengakuan bahwa catatan rekor sang striker Norwegia itu “benar-benar gila” dan “luar biasa”.
Pernyataan tersebut muncul setelah Haaland mencatatkan tonggak sejarah baru di Premier League, yaitu menjadi pemain tercepat yang mencapai 100 gol di kompetisi kasta tertinggi Inggris. Gol bersejarah itu tercipta pada menit ke-17 dalam kemenangan dramatis Manchester City atas Fulham dengan skor 5-4 di Craven Cottage pada Rabu dini hari, 3 Desember 2025.
Rekor yang Mematahkan Dominasi Legenda
Pencapaian 100 gol Premier League adalah prestasi besar yang hanya bisa diraih oleh segelintir pemain elit. Namun, yang membuat rekor Haaland ini begitu menakjubkan adalah kecepatannya.
Haaland menembus angka 100 gol hanya dalam 111 pertandingan. Angka ini secara telak memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh legenda sepak bola Inggris, Alan Shearer. Shearer, yang dikenal sebagai salah satu penyerang terhebat di era Premier League, membutuhkan 124 pertandingan untuk mencapai tonggak yang sama. Dengan selisih 13 pertandingan, Haaland menunjukkan rasio gol per pertandingan yang fenomenal, dengan rata-rata di atas 0,9 gol per laga.
Kecepatan ini jauh melampaui striker-striker legendaris lainnya seperti Thierry Henry, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai tiga digit gol. Rekor ini menempatkan Haaland pada posisi yang unik, bahkan melampaui ekspektasi terliar sekalipun.
Reaksi Guardiola: “Saya Kehilangan Rambut Saya!”
Menanggapi pencapaian ini, Pep Guardiola tidak menyembunyikan kekagumannya. Setelah pertandingan yang penuh drama sembilan gol melawan Fulham—yang sempat membuat City unggul 5-1 sebelum Fulham bangkit mengejar menjadi 5-4—Guardiola memuji kontribusi Haaland.
“Angka-angkanya benar-benar gila, luar biasa untuk kompetisi seketat Liga Inggris,” ujar Guardiola seperti dikutip media Inggris. “Dia menorehkan rekor-rekor yang sangat sulit dipercaya. Kontribusi yang ia berikan kepada tim sudah melampaui apa yang kami harapkan.”
Guardiola dikenal sering memberikan reaksi yang campur aduk antara kebanggaan dan kebingungan atas rentetan rekor yang dipecahkan Haaland. Sebelumnya, Guardiola pernah mengatakan bahwa ia “kehilangan rambutnya” akibat menyaksikan pertandingan yang intens, namun ia selalu menegaskan bahwa memiliki Haaland di lini depan adalah sebuah kemewahan.
- Rasio Gol: Haaland mencapai 100 gol dari 111 laga (0,90 gol per laga).
- Pembeda Rekor: Lebih cepat 13 pertandingan dari rekor Alan Shearer (100 gol dari 124 laga).
Proyeksi Masa Depan dan Target Berikutnya
Pada usianya yang masih relatif muda, yakni 25 tahun, dan dengan kontrak yang masih panjang bersama Manchester City, Erling Haaland kini diprediksi oleh banyak pengamat untuk menargetkan rekor Premier League yang lebih besar lagi.
Target utama berikutnya yang paling sering dibahas adalah rekor pencetak gol terbanyak Premier League sepanjang masa, yang juga dipegang oleh Alan Shearer dengan total 260 gol.
Berdasarkan analisis performa dan konsistensi Haaland, beberapa pakar bahkan memprediksi bahwa jika ia berhasil mempertahankan kebugaran dan performa puncaknya, ia berpotensi memecahkan rekor 260 gol milik Shearer hanya dalam waktu 287 pertandingan—jauh lebih cepat dibandingkan yang diperkirakan untuk pemain lain. Dengan kata lain, ia diproyeksikan bisa mencapai rekor tersebut sekitar paruh kedua musim 2029/2030.
Haaland sendiri mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. “Ini luar biasa dan saya sangat bangga. Ini hal besar, klub 100 gol adalah sesuatu yang menyenangkan dan saya senang,” ujarnya. “Saya mencoba membantu tim dengan mencetak gol, itu pekerjaan saya.”
Kehadiran Haaland tidak hanya meningkatkan daya gedor City, tetapi juga mengubah cara tim bermain di bawah Pep Guardiola, menjadikan mereka salah satu kekuatan paling menakutkan di Eropa. Rekor 100 gol tercepat ini menjadi bukti tak terbantahkan bahwa Erling Haaland adalah fenomena yang sedang menulis ulang buku sejarah Premier League.
